RESENSI KARYA
CERITA PENDEK
Judul karya :
Sudut Kota
Judul buku :
Enigma
Judul Antologi :
Kolase
Jumlah halaman :
20 halaman
Penulis :
Syifa Dwi Uttari
Pencetak :
Gramedia
Penerbit :
-
Karya
cerita pendek ini adalah hasil dari kreatifitas salah satu siswi MAN Insan
Cendekia Serpong yang bernama Syifa Dwi Uttari, ia akrab dipanggil Syifa. Saat
ini usianya sudah memasuki 18 tahun. Ia lahir di Bekasi pada tanggal 12 Juli
2001. Hobi nya adalah mendengarkan musik. Kak Syifa adalah sosok yang sangat
ceria dan bersemangat, ia selalu menebarkan energi positif untuk lingkungan
sekitarnya. Motto hidup yang selalu dipegang teguh olehnya adalah suatu kutipan
yang berbunyi “Do the BEST, let’s go to
the REST”. Dalam kehidupannya, orantuanya mempunyai pengaruh yang besar,
bahkan ia menjadikan kedua orangtuanya sebagai tokoh yang menginspirasi
hidupnya. Sekarang ia sedang menempuh pendidikan menengah atas di tahun
terakhir.
Cerita
pendek yang ditulis oleh Kak Syifa mengambil tema tentang kesendirian. Dalam
karya ini diceritakan seorang gadis bernama Qyntara yang berjuang sendirian
dalam hidupnya, ia bahkan menyimpan kenangan pahit mngenai kepergian kedua
orangtuanya saat ia masih kecil. Qyntara adalah sosok yang kuat, ia berhasil
melalui segala cobaan dalam kehidupannya walaupun sebenarnya dalam hatinya ia
selalu membawa duka yang mendalam. Qyntara juga kehilangan sosok teman masa
kecilnya yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di tempat yang jauh. Di
akhir cerita Qyntara yang sudah menjadi gadis kuat dan sukses bertemu kembali
dengan sosok teman masa kecilnya yang akhirnya menemuinya di tempat penuh
kenangan mereka dengan membawa kabar bahagia, dan merekapun hidup bersama
dengan bahagia.
Karya
ini dikemas dengan alur maju-mundur yang menarik. Penulis berhasil membuat
pembacanya sempat bingung mengenai jalan ceritanya. Tetapi akhirnya dijelaskan
dengan cukup baik, walaupun masih ada beberapa bagian yang kurang dijelaskan.
Pemilihan katanya pun tepat sehingga membuat pembaca merasa terbawa suasana dan
masuk kedalam cerita saat membacanya. Sudut pandang orang pertama pelaku utama
yang digunakan juga berhasil membuat pembaca memahami bagaimana kondisi dan
perasaan si tokoh utama, dan membuat pembaca terhanyut dalam kesendirian yang
dirasakan oleh sosok Qyntara. Watak yang diciptakan untuk tokoh utamanya pun
sangat tepat untuk mendukung jalannya cerita dan membawa energi positif untuk
pembacanya. Namun sayang dalam beberapa bagian terdapat beberapa kesalahan
dalam penulisan. Sebaiknya penulis dapat memeriksa kembali karyanya sehingga
dapat meminimalisir kekurangannya.
Secara
keseluruhan karya ini bagus, cocok untuk membaca di waktu senggang. Karya ini
juga sangat direkomendasikan untuk pembaca yang sedang butuh penyemangat, karena
cerita ini berhasil menampilkan sosok Qyntara yang kuat untuk melalui segala
masalah dalam hidupnya. Dalam penilaian secara angka, cerita pendek ini
berhasil mendapat nilai 8 dari 10.
Comments
Post a Comment