PENILAIAN
TENTANG SALAH SATU FILM TERLARIS INDONESIA
·
Judul =
Dilan 1990
·
Sutradara =
Fajar Bustomi
·
Produser =
Odi Mulya Hidayat
·
Penulis =
Pidi Baiq
·
Pemain =
Ø Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan
Ø Vanesha Prescilla sebagai Milea
Ø Giulio Parengkuan sebagai Anhar
Ø Ira Wibowo sebagai Bunda Dilan
Ø Happy Salma sebagai Ibu Milea
Ø Muhammad Farhan sebagai Ayah Milea
Ø Ribka Uli sebagai Susi
Ø Andryos Aryanto sebagai Nandan
Ø Brandon Salim sebagai Beni
Ø Refal Hady sebagai Kang Adi
·
Rumah Produksi =
Falcon
Pictures dan Maxima Pictures
·
Tanggal Rilis = 25 Januari 2018
·
Durasi Film =
1 jam 45 menit
Film “Dilan 1990” menceritakan
tentang kisah cinta pada masa SMA yang diawali dengan pertemuan antara Dilan
dan Milea saat Milea baru pindah ke Bandung, dan usaha Dilan untuk mendekati
Milea. Perkenalan
yang tidak biasa kemudian membawa Milea mulai mengenal keunikan Dilan leb ih
jauh, Dilan pintar, baik hati dan romantis namun dianggap sebagai berandal
karena aktif di geng motor terkenal di Bandung sebagai panglima tempur.
Perjalanan hubungan mereka tak selalu mulus, seperti Beni, geng motor, tawuran,
Anhar, Kang Adi, semua seakan merintangi saat itu. Dan, Dilan dengan cara
sendiri selalu bisa membuat Milea percaya ia bisa tiba ditujuan dengan selamat.
Tujuan dari perjalanan ini, perjalanan mereka berdua.
Penulis film ini adalah Pidi
Baiq. Pidi Baiq lahir di Bandung, Jawa Barat 8 Agustus 1972 adalah seniman multitalenta asal Indonesia. Dia adalah penulis novel dan buku,
dosen, ilustrator, komikus,
musisi dan pencipta lagu. Namanya mulai dikenal melalui grup band The Panas Dalam
yang didirikan tahun1995. Pidi Baiq semakin dikenal para pecinta karya sastra khususnya bergenre humor melalui karyanya
berjudul Dilan: Dia adalah Dilanku tahun
1990 terbit tahun 2014, Dilan Bagian Kedua: Dia adalah Dilanku Tahun
1991 terbit tahun 2015 dan Milea: Suara dari Dilan terbit tahun
2016.[1] Selain ketiga karya di atas, Pidi Baiq juga memiliki
karya-karya novel yang lain seperti:
·
Drunken Monster: Kumpulan Kisah Tidak Teladan terbit
tahun 2008.
·
Drunken Molen: Kumpulnya Kisah Tidak
Teladan terbit tahun 2008.
·
Drunken Mama: Keluarga Besar Kisah-kisah Non Teladan
terbit tahun 2009.
·
Drunken Marmut: Ikatan Perkumpulan Cerita Teladan
terbit tahun 2009.
·
Al-Asbun Manfaatulngawur terbit tahun 2010.
Pidi Baiq juga penulis
naskah film Baracas. Pada tahun 2017 Pidi Baiq menerima
Penghargaan dari IKAPI Award kategori Writer
of The Year.
Film ‘Dilan 1990’ memiliki alur
mundur dengan diawali adegan Mile yang menceritakan kisah cinta nya pada masa
SMA. Kisah Dilan dan Milea pada masa SMA adalah kisah yang romantis. Dilan yang
terkenal siswa yang nakal berusaha mendekati Milea sebagai siswa cantik
pindahan dari Jakarta. Akhirnyapun mereka semakin dekat dan berpacaran. Akan
teteapi kisah Dilan-Milea yang latar belakangnya siswa SMA terkesan berlebihan.
Beberapa adegan tidak pantas dilakukan oleh siswa putra dan putri saat SMA.
Seperti hal nya di MAN Insan Cendekia Serpong, dikondisi lingkungan MAN Insan
Cendekia Serpong tidak diperbolehkan untuk berhubungan antar siswa puta dan
putrinya, apalagi sampai berpacaran.Di MAN IC Serpong siswa-siswa nya diajarkan
untuk menjaga hijab dalam pergaulannyanya.
Berhubungan dengan lawan jenispun hanya diperbolehkan jika adanya keperluan.
‘Dilan 1990’ telah meraup banyak
keuntungan, begitu banyak masyarakat yang menonton film tersebut. Begitu banyak
tanggapan yang muncul tentang kekurangan dan kelebihannya. Jika pemirsanya juga
membaca novel nya, akan menyadari bahwa hampir semua adegan-adegan di novelnya
dituangkan ke dalam dilm nya dengan sangat rinci, namun sayangnya
pemeran-pemeran pembantu yang juga berpengaruh tidak terlalu ditonjolkan di
filmnya, seperti karakter teman-teman satu geng nya Dilan. Para pemainnya pun
memerankannya dengan baik, akan tetapi beberapa adegan yang mengharuskan Iqbaal
sebagai Dilan menjadi badboy mendapat
respon yang kurang baik. Beberapa pemirsa menganggap Iqbaal lebih cocok dengan
peran sebagai pria yang sopan dan baik. Untuk sisi romantisnya, saya menganggap
itu berlebihan, apalagi untuk dilakukan siswa SMA, bahkan bisa dikatakan alay.
Secara keseluruhan film ‘Dilan
1990’ memiliki kesan yangbaik namuntidak semua kalangan akan menyukainya. Jika dinilai
dalam bintang, dari tanggapan saya akan mendapat kurang-lebih 4/10 bintang.
Film ‘Dilan 1990’ dianggap memiliki dua jenis penonton, yaitu penikmat dan
pengkritisi. Sebagai film romansa siswa remaja dan ditelaah dari berbagai
alasan, maka film ini cocok untuk remaja 15 tahun keatas, yang sudah bisa
memilah dengan baik antara yang salah dan benar, dan tindakan-tindakan apa yang
seharusnya dihindari.
Comments
Post a Comment