“Nikmati masa muda”
Kata itu bukanlah sesuatu yang
asing bagi kita, tapi apakah kata itu masih relevan dengan kondisi pada saat
ini?
Menurut penelitian American Psychological Association (APA)
tahun 2018 berjudul “Stress
in America: Generation Z”, anak muda usia 15 sampai 21 tahun adalah
kelompok manusia dengan kondisi kesehatan mental terburuk dibandingkan dengan
generasi-generasi lainnya.
Mereka adalah generasi Z, atau
yang diartikan Taylor & Keeter (2010) sebagai orang-orang yang lahir pada
tahun 1993 sampai tahun 2005. Adapun dari lima kelompok generasi lainnya
yaitu silent generation,
baby boomers, generation X, dan millennials, generasi Z
merupakan golongan termuda.
Penelitian yang dilakukan APA
tersebut melibatkan 3500 terwawancara berumur 18 tahun ke atas, dan 300 usia 15
sampai 17 tahun. Menurut penelitian APA tersebut, diperoleh hasil bahwa
sebanyak 91% generasi Z mempunyai gejala-gejala emosional maupun fisik yang
berkaitan dengan stres, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Stres adalah
faktor terbesar penyebab buruknya kesehatan mental generasi Z.
Kemajuan teknologi dianggap
sebagai salah satu penyebab tingginya tingkat stres pada generasi Z, di mana
merupakan generasi yang terpapar teknologi paling banyak di era ini, Kemajuan
teknologi ini mengakibatkan tidak terbendungnya informasi dari seluruh dunia,
termasuk informasi mengenai permasalahan dunia yang sedang terjadi. Informasi
yang tidak terbendungnya juga sering kali menampilkan sesuatu yang tidak baik
dan akhirnya berpotensi untuk ditiru oleh generasi muda.
Banyaknya media sosial yang merupakan
akibat dari kemajuan teknologi saat ini juga berdampak pada psikologis generasi
Z. Menurut Toronto (2009), terdapat kecenderungan generasi Z memanfaatkan tekonologi
untuk menghindari perjuangan di kehidupan offline mereka dan untuk menemukan
kenyamanan (berbaur) dengan melarikan diri dan berfantasi untuk mengisi waktu
maupun kekosongan emosional.
Kondisi saat ini, generasi Z
sering kali menjadikan media sosial sebagai “pelarian” dari kehidupan nyata dan
hal ini membawa dampak yang buruk. Sebagai contoh, seseorang yang kurang bisa
mengekspresikan dirinya di kehidupan nyata, kemudian ia melakukannya di dunia
maya dan hal tersebut bisa dilihat oleh semua orang. Hal ini membuka peluang adanya
cyber crime seperti komentar buruk yang jatuhnya menjadi pembulian. Tentu hal
ini berdampak buruk pada kesehatan mental dari korbannya tersebut.
Menurut Anthony (Turner, Anthony.
2015. Generation Z:
Technology and Social Interest. University of Texas Press:
Texas), banyak terdapat situs-situs yang menampilkan self-harm dan
mengajarkan orang untuk membuat senjata yang dapat dengan mudah diakses. Hal
itu bisa mendorong anak muda membentuk perilaku sesuai apa yang ia lihat di
internet.
Tekanan kehidupan juga menjadi
salah satu alasan utama buruknya kesehatan mental generasi Z. Tuntutan serta persaingan
yang di luar kemampuannya memengaruhi kondisi psikologisnya. Kemudian hal ini
tidak diatasi dengan baik, korbannya tidak tau tempat ia bisa bercerita
mengenai permasalahannya, bahkan sering kali saat dia bercerita bukan ke orang
yang tepat dia menjadi semakin tertekan. Hal ini juga nantinya berpeluang si
korban meluapkan emosi nya dengan melakukan tindakan buruk atau mengekpresikannya
di media sosial, yang sebenarnya bukanlah solusi, seperti yang sudah dibahas
sebelumnya
Dalam hal kesehatan mental, salah
satu solusi yang utama menurut saya adalah dukungan dari orang sekitarnya. Masyarakat
sekitar sangat perlu diberikan edukasi bagaimana cara menghadapi orang yang
memiliki masalah, tidak hanya kesehatan mental, tetapi juga permasalahan
sehari-hari. Seseorang harus paham bagaimana menanggapi saat seseorang
bercerita terkait masalahnya, agar setelah bercerita bebannya dapat berkurang.
Karena permasalahan kecil pun saat dibiarkan berpotensi menumpuk dan mengancam
pada kesehatan mentalnya. Masyarakat juga sangat perlu diberikan edukasi terkait
penggunaan media sosial yang baik dan benar agar dapat dihindari hal-hal buruk
yang berpotensi terjadi di media sosial dan berdampak pada kesehatan mental
seseorang.
Comments
Post a Comment